Kamis, 05 September 2013

Semua karena cinta

4 komentar
Satu siang di penghujung Ramadhan, telepon rumah berdering. Seorang teman meminta saya untuk datang ke rumahnya. Sang putra semata wayang -duduk di bangku kuliah- emosinya sedang meledak. Bahkan sambil membawa pisau, dia mengancam akan membunuh kedua orangtuanya. Hhmm, kalo nunggu ayah pulang dari jama'ah sholat dhuhur, kayaknya kelamaan deh. Akhirnya sambil merapal mantra -laa haula wa laa quwwata illaa bilLaahil 'aliyyil 'adhiim- sayapun memutuskan berangkat sendiri. Ini adalah kali kedua saya...
Continue reading ...
 

Copyright © 2025 arie widayanti Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger