Rabu, 08 Januari 2014

Selera Ndeso

0 komentar
Yang namanya "wong ndeso"..biarpun sudah puluhan tahun meninggalkan desa..urusan selera..ya tetep aja ndeso.


Bukti nyatanya ya kami ini. Dan berikut adalah salah satu menu ndeso kami yang kayaknya susah ditemukan di rumah makan ataupun  restauran yang beken beken itu. 

Taraaa...ini dia penampakannya..



ariewidayanti.blogspot.com




Judulnya..emmm...apa yaaa? ini aja deh..

Jantung Pisang Masak Santan


Bahan :
  • 2 buah jantung pisang - buang kulit yang berwarna merah
  • 300 gr ikan asap - suwir-suwir, buang durinya
  • 65 ml ( 1 bungkus) santan siap pakai - hehe..dasar pemalas
  • 1000 ml air
Bumbu :
  • 2 siung bawang putih
  • 7 siung bawang merah
  • 2 buah cabe merah
  • 7 buah cabe rawit
  • 1/2 cm kencur
  • 1/2 sdt ketumbar
  • 2 btr kemiri
  • 4 cm lengkuas - geprek
  • 3 lbr daun salam
  • 4 lbr daun jeruk
  • Garam dan gula secukupnya
Cara memasak :
  • Rebus jantung pisang bersama bawang putih, 3 siung bawang merah, cabe merah dan cabe rawit sampai empuk. Tiriskan.
  • Iris kecil-kecil jantung pisang .
  • Haluskan bumbu rebus bersama ketumbar, kencur, kemiri
  • Iris tipis sisa bawang merah, tumis sampai agak kecoklatan. Masukkan bumbu halus, tumis terus sampai harum.
  • Masukkan jantung pisang, ikan asap, dan sisa bumbu lain.
  • Tuangkan air, masak sampai bumbu meresap.
  • Tambahkan santan, tunggu beberapa saat sambil diaduk.
  • Jantung pisang masak santanpun siap disajikan.
Efek menyajikan masakan ini adalahhh.. ayah sampe nambah-nambah nasi. Hahaha..

Anak-anak?...Kalo mereka mah, udah beda lidah. La wong dikasih singkong goreng aja..makannya dicocol saus thousand island. Beuhhhh... 



Continue reading ...

Sabtu, 15 Desember 2012

Memasak itu... sesuatu banget

0 komentar
Ngomong-ngomong tentang memasak, banyak teman-temanku yang mengernyit heran. Jarang yang percaya kalo aku ini termasuk ibu rumah tangga yang baik dan benar, yang tiap hari memasak. Mereka pikir, aku yang kerjaannya wara wiri dan susah dicari di rumah ini tidak pernah berurusan dengan dapur. Hmm..pendapat yang bisa dimaklumi. Secara.. hari gini kan banyak ibu-ibu yang mengandalkan urusan ini pada  asisten rumah tangga, jasa rantangan, atau warung dan rumah makan yang bertebaran di mana-mana. 
Efan, anakku yang sulung pun dulu pernah nanya,"Ngapain sih ibu mesti masak? Kayak mamanya temen-temen gitu lo. Duduk nonton TV aja, yang masak embaknya". Kurang jelas apa sebabnya dia nanya ini. Karena pusing lihat ibunya yang gak pernah bisa duduk manis, atau lagi ganjen pengen ditemenin nonton TV.
Kenapa ibu mesti masak?... I'll tell you my dear...
Honestly...from the bottom of my heart...ibumu ini gak seberapa suka masuk dapur. Hehe..entahlah...kurang suka aja dengan bau bawang dan asap masakan. Berasa nempel di badan dan rambut. Dan musti mandi plus keramas setelah masak.
Tapi...for some reasons..ibu harus buang jauh-jauh rasa tidak suka itu. Karena ibu sangat menyayangi ayah dan anak-anak ibu. Apa hubungannya?
Gini, kalo ibu yang masak:

  • Ibu pasti akan pilih bahan-bahan yang baik dan segar. Yang paling penting harus HALAL. Ibu akan pelototin kemasan mentega, saus, pengembang kue, terigu, kaldu, sampai sosis dengan cermat. Apalagi yang import. Jangan-jangan mengandung ingredient hewani . Produk daging sapi, ayam, dan kambing lokal pun mesti hati-hati juga. Karena tidak semuanya disembelih dengan baik. Ingat, yang dilarang buat muslim bukan cuma babi. Binatang yang disembelih tanpa menyebut nama Allah juga termasuk (ini yang orang sering lupa).
  • Untuk proses memasak...kebersihan harus dijaga. Trus kandungan gizinya jangan sampai hilang. Pastinya ibu tidak akan menambahkan bahan-bahan yang berbahaya buat kesehatan.
  • Komposisi menu..ibu berusaha atur biar  bisa maksimal dan seimbang. Biar kebutuhan karbo, protein, lemak, vitamin, dkk terpenuhi. Juga mesti ngakalin gimana caranya meminimalisir minyak dan santan (ini penting banget buat ayah yang kolesterolnya tinggi). O ya, sebenernya masalah menu ini yang paling bikin ibu pusing tujuh keliling. Cari 1 masakan yang semuanya doyan..susah banget. Soalnya, selera kita berlima tidak sama. 
  • Satu lagi yang penting, ibu biasa tambahkan untaian do'a pada masakan ibu. Yang paling sering, adalah do'a agar makanan yang ibu masak bisa jadi sumber kekuatan dan kesehatan..untuk melakukan segala sesuatu yang mendekatkan diri pada Allah. Do'a agar siapapun yang menikmatinya akan selalu dalam penjagaan Allah.
Itulah alasan mengapa ibu memasak. Kalo keseringan beli, kok perasaan ibu ini dzolim sama keluarga. Karena ibu tidak tahu apa saja yang ada dalam makanan itu, terus prosesnya bagaimana.
Ibu tahu buat lidah anak-anak, emang lebih nendang makan mie instan, bakso, dkk ketimbang masakan rumah yang minus MSG. Tapi, atas nama kesehatan..maafkan kalo ibu jadi pelit. Makan di luarnya hari Minggu aja ya.. Karena pada hari itu, dapur kita tutup. Sama kayak kantor lainnya.
Buat teman-teman sejawat (ibu rumah tangga maksudnya), aku pernah baca di sebuah majalah (lupa apa namanya). Intinya begini,"saat kita menjadi dewasa dan keluar dari rumah ortu. salah satu hal yang sering kita rindukan dan membuat kita ingin pulang adalah masakan ibu. So, masakan kita yang mana...yang kelak akan dirindukan anak-anak kita".
Waduh...jadi mikir...

Gresik,15/12/12
Continue reading ...

Senin, 10 Desember 2012

Daging bumbu kemiri

0 komentar
Bingung mikirin menu buat makan malam... 
Clueless...masuk dapur, potong2 daging..
Daaann...akhirnya jadilah masakan ala ngaco  ini. Alhamdulillah ludes ....
Ini nih resepnya..


Bahan:
350gr daging sapi (aku pake lulur dalam). potong tipis melawan serat
2 btr kentang, potong melintang
1/2 sdt merica bubuk
2 sdm kecap manis
1 sdt saos tiram
1 ruas lengkuas, geprek
3 lbr daun salam
500 ml air
Gula dan garam secukupnya

Bumbu dihaluskan:
2 siung bawang putih
5 siung bawang merah
1/2 sdt ketumbar
5 btr kemiri

Cara memasak:
  • Tumis daging (tanpa minyak) sampai berubah warna.
  • Masukkan bumbu halus dan bumbu lain.
  • Tambahkan kentang dan air.
  • Masak sampai daging empuk dan air tinggal sedikit.
  • Koreksi rasanya, lebih enak kalo sedikit manis.
  • Matikan kompor dan sajikan.

Continue reading ...
 

Copyright © arie widayanti Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger