Ada yang bilang kalau perempuan dan belanja bagaikan 2 sisi mata uang yang tak terpisahkan. Tak percaya dan mau bukti? Tengok aja..dari mulai pasar tradisional, pasar kaget, bazaar, sampai mall, mayoritas pengunjungnya emang perempuan. Apalagi kalau tiba musim diskon. Bisa dipastikan perempuan akan sangat cepat tanggap dan merespon momen sakral ini. Kalau ditanya mengapa sampai segitunya?...saya sendiri yang notabene perempuan juga tidak tahu jawabannya.
Nah, karakter inilah yang nampaknya disadari betul oleh pelaku industri. Maka, berlomba-lombalah mereka memproduksi berbagai jenis benda yang sangat menggoda kaum perempuan. Iklan produk fashion, kecantikan, sampe peralatan rumah tangga dibuat sedemikian rupa hingga meruntuhkan mata dan iman. Apalagi kalau ada embel-embel "SALE"..duh, rasanya jadi lupa kalo sebenernya dompet sudah tipis.
Untuk memastikan bahwa mereka akan selalu bisa berproduksi dan melakukan penjualan, jagat industri sangat kreatif. Mereka ciptakan trend. Dan atas nama trend, perempuan akan selalu membeli apa yang ditawarkan. Satu contoh..model celana. Sebelum ini yang sedang booming adalah celana model bootcut. Maka ketika hampir semua perempuan sudah punya celana jenis ini, diciptakanlah trend celana pensil yang ngepas badan itu. Hasilnya, bisa dipastikan..perempuan akan berburu trend baru ini. Dan lihat saja, celana pensil ada di mana-mana. setelah ini, pasti akan ada lagi model baru yang diciptakan. Ini baru soal celana. Belum lagi perkara model tas, baju, aksesoris..sampe jilbab. Begitupun masalah ponsel. Asal ada model baru dan mahal selalu diburu. Gak penting meskipun akhirnya cuma bisa mengoperasikan sms dan telpon aja (apa bedanya sama ponsel minimalis yak?..). Ujung-ujungnya perempuan sekali lagi, lagi, dan lagi...akan keluar uang demi memenuhi hasrat mempunyai barang model terbaru. Kalo enggak, takut ntar dibilang gak gaul, gak keren, jadul.
Halooo para perempuan..sadarkah kalo kita ini sedang jadi target korban industri komersil. Sadarkah kalo kita ini mengejar sesuatu yang gak ada ujungnya. Sadarkah klo manajemen keuangan kita sering kacau balau gara-gara urusan belanja belanji ini?..
Sebenernya, mungkin aja kita pada sadar. Tapi ngerem hasrat belanja itu lumayan sussyaah..
Di bawah ini ada beberapa tip, yang mungkin bisa membantu pas hasrat belanja lagi membara :
- Buat anggaran bulanan. Tetapkan anggaran untuk masing-masing keperluan. Misalnya anggaran pendidikan, fashion, rekreasi, dll.
- Kalo mau belanja, buat catatan kebutuhan. Dan patuhi itu.
- Bawa uang secukupnya. Sebisa mungkin jangan gunakan kredit card. Karena setelah kena pajak, administrasi, dll..jatuhnya akan lebih mahal ketimbang beli cash.
- Manfaatkan momen sale. Lumayan kan..bisa lebih hemat.Tapi hati-hati, kadang ada toko yang bilang "SALE" padahal harganya sudah dinaikin dulu.
- Kalo sudah mulai bernafsu pengen beli..pikir matang-matang. Itu barang mau dipake kapan, seberapa pentingkah fungsinya, atau cuma akan memenuhi lemari aja.
- Timbanglah, apakah barang yang mau dibeli itu satu kebutuhan atau keinginan. Karena keinginan tidak akan pernah habis.
- Untuk barang fashion (baju, sepatu, dsb), pilih yang bisa dipadu padankan. Biar kesannya punya baju banyak.
- Ingat..bahwa di luar sana ada banyak orang yang sangat kelaparan, gak bisa bayar sekolah anaknya. Sementara kita mengeluarkan sejumlah uang atas nama trend. Bayangkan bahwa uang itu bisa jadi cukup untuk makan sebuah keluarga selama beberapa hari..atau malah bulan.
Buat para pemilik toko..maap-maap saya bikin tips ini. Tapi jangan khawatir, masih akan tetap ada banyak perempuan yang tidak peduli dengan segala teori dan tips. Buktinya...liat aja poto di bawah ini..
Foto ini diambil di Stasiun Gubeng Surabaya, sepulang saya (duduk..yang pake kerudung lo ya, bukan bayi imut di belakang itu) dan teman-teman dari Yogya. Lihatlah..betapa banyak tas batik, kardus, dan tas plastik di sekitar kami. Itu berisi barang belanjaan yang tidak muat di koper. Kalo istilah kami "kopernya beranak". Cuma koper saya yang anaknya sedikit. Hanya satu kantong plastik isi makanan. Karena saya smart dan mempraktekkan tips di atas? .. bisa jadi.. Tapi yang jelas, ketika berangkat saya bawa koper dengan isi bawaan hanya separuhnya. Hehehe..
Gresik, 09/12/12
0 komentar:
Posting Komentar